Love is patient,
love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. It
does not dishonor others, it is not self-seeking, it is not easily angered, it
keeps no record of wrongs. Love does not delight in evil but rejoices with the
truth. It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres.
Kasih (red: Love) adalah kata kerja. Bukan hanya sembarang kata kerja. Jika tidak dikerjakan dengan kemurnian dan kualitas terbaik maka bergeserlah arti kasih dari makna sesungguhnya. Jika tidak lahir dari kesungguhan hati maka tidak mungkin bisa lahir kasih yang sejati. Tidak mudah. Ya, memang tidak mudah. Tapi mungkin.
Kasih itu adalah ketika kita tetap bisa tersenyum ketika orang salah mengerti terhadap kita.
Kasih itu berarti ketika orang yang berfikir negatif terhadap kita dan kita bisa tetap melihat jejak ilahi dalam diri orang tersebut.
Kasih itu tak berbatas. Mestinya.
Kasih itu tak bersyarat. Harusnya.
Kasih itu sempurna. Idealnya.
Pengalaman hari ini, benar-benar menantangku untuk mempraktekkan apa itu kasih. Belajar untuk tetap berpikir positif dan 'waras' ditengah-tengah tekanan. Dalam setiap benturan dan 'selisih paham' sesungguhnya itulah medan belajar kita untuk mengerti apa itu kasih dalam kamus baru. Kamus lama kita mungkin sudah saatnya di-up-date dengan kekiniian yang butuh praktek kasih yang baru dan murni. Bahkan kepada orang yang kita anggap dewasa dalam memaknai kasih, toh mereka juga ternyata belumlah tamat belajar apa itu dan bagaimana memaknai kasih. Sama seperti saya, mereka pun sedang belajar. Jika kita belum sampai pada hembusan nafas terakhir, maka pelajaran itu belumlah usai.
Selamat belajar mengasihi Dev!
Kasih (red: Love) adalah kata kerja. Bukan hanya sembarang kata kerja. Jika tidak dikerjakan dengan kemurnian dan kualitas terbaik maka bergeserlah arti kasih dari makna sesungguhnya. Jika tidak lahir dari kesungguhan hati maka tidak mungkin bisa lahir kasih yang sejati. Tidak mudah. Ya, memang tidak mudah. Tapi mungkin.
Kasih itu adalah ketika kita tetap bisa tersenyum ketika orang salah mengerti terhadap kita.
Kasih itu berarti ketika orang yang berfikir negatif terhadap kita dan kita bisa tetap melihat jejak ilahi dalam diri orang tersebut.
Kasih itu tak berbatas. Mestinya.
Kasih itu tak bersyarat. Harusnya.
Kasih itu sempurna. Idealnya.
Pengalaman hari ini, benar-benar menantangku untuk mempraktekkan apa itu kasih. Belajar untuk tetap berpikir positif dan 'waras' ditengah-tengah tekanan. Dalam setiap benturan dan 'selisih paham' sesungguhnya itulah medan belajar kita untuk mengerti apa itu kasih dalam kamus baru. Kamus lama kita mungkin sudah saatnya di-up-date dengan kekiniian yang butuh praktek kasih yang baru dan murni. Bahkan kepada orang yang kita anggap dewasa dalam memaknai kasih, toh mereka juga ternyata belumlah tamat belajar apa itu dan bagaimana memaknai kasih. Sama seperti saya, mereka pun sedang belajar. Jika kita belum sampai pada hembusan nafas terakhir, maka pelajaran itu belumlah usai.
Selamat belajar mengasihi Dev!
*tulisan lama yang ditulis ditengah-tengah kemacetan Jakarta*